Minggu, 11 Desember 2011

Hujan Bogor


    Tadi saat mandi pagi, aku ingat sesuatu yang kamu sebut, hujan. Air yang mengalir dari keran air itu mengalun, membuat lamunan kian nyaman. Di luar rintik hujan mengiringi langkahku pergi. Mencoba menahan kejauhan ku pada yang kusebut, rumah.
     Saat ini aku sedang di angkutan kota. Di tengah hiruk pikuk karna hujan yang semakin deras, aku mengelus-elus tangan sendiri, saling menggenggam. Hangat ya. Lalu aku menengok keluar, " Ini yang kamu sebut hujan. Ini yang kamu rindukan "

    Kamu selalu bilang, kamu rindu Bogor. Kamu rindu hiruk pikuk nya, kamu rindu keluargamu, kamu rindu sekolah lama mu, kamu rindu sahabat-sahabatmu, dan kamu rindu hujan. Aku bersyukur. Selalu ada alasan berarti bagimu untuk pulang, berarti.



Sebuah catatan lama untuk Bogor-ku. Hujan dan memoar nya.

Jumat, 25 November 2011

When Strawberry Meets Chocolate


  Sebenernya tema post ini  udah lama banget gue simpen, tapi karena suatu hal akhirnya mungkin baru sekarang bisa gue post.
                Ini sebenernya masalah yang simple. Ada satu hal yang ga begitu gue suka di dunia ini, yaitu...strawberry.  Iya, strawberry. Kalo ditanya kenapa hmm kenapa ya. Strawberry itu asem nya “sesuatu” terus identik sama cewe. Terus strawberry yang dingin, kalo digigit itu suka bikin gigi ngilu. Jadi gue begitu suka sama strawberry. Oke, absurd.
                Di sisi lain, menurut gue, coklat itu enak. Cuma karena dulu gue keseringan makan coklat (utuh & batangan gitu) entah kenapa dewasa ini gue ga begitu suka makan coklat, kayak udah blenek  gimana gitu. Ya kecuali kalo dicampur sama bahan makanan lain, sih.
                Nah suatu hari gue menemukan “teknologi” makan strawberry pake coklat. Jadi tuh ada strawberry yang ditusuk-tusuk jadi berbentuk sate terus dibalut coklat yang ada dari chocolate fountain. Gue awalnya bingung, gimana caranya nanti biar coklatnya ga jatoh-jatoh, eh ternyata sebelumnya dibekuin sebentar di dalam lemari es. Ooooh... *maaf saya oon*
                Tapi masalah yang sesungguhnya adalah...gimana rasanya makan strawberry pake coklat??? Setelah gue coba ternyata rasanya WOW! ENAK! Rasanya itu sangat tidak berdosa. Karena lu makan sesuatu yang bikin gendut tapi ada unsur sehat. Rasanya itu ga bosen. Karena ada unsur seger dari buah tapi ga bikin lebay karena ditahan coklat. Karena satu kesatuan itu saling menetralkan.
                Terus tiba-tiba gue inget sesuatu. Mungkin analogi begini yang harus orang-orang sadar tentang rasa sayang, cinta, dan hubungan yang terjalin. Kita sering ga bersyukur karena pasangan kita begini pasangan kita begitu. Padahal kita juga belum tentu lebih baik. Ada kata “kita” pasti sebenernya tujuannya  buat melengkapi satu sama lain. Buat menghadirkan suatu kelengkapan dan kesempurnaan di bagian yang perlu diisi memang oleh orang lain, karena kita juga manusia yang punya keterbatasan. Begitu juga dengan kita yang mungkin sering mementingkan ego untuk memberikan bagian dalam hidup kita dalam sesorang ataupun mengisi sendiri bagian-bagian yang kosong.
                Jelas, kebersamaan itu lebih baik. Kalo kata Mba Kiki, dosen pengantar ilmu komunikasi gue, “i think two is better than one”  . Because good relationship will bring you to the happiness. Nah ada lagi, kalo yang waktu itu gue liat di twitter (yang intinya adalah) “find the happiness. If you don’t get it, fake it until you know what the happiness is and get the real one”.  Maybe, “strawberry” lu emang buka the freshest one. Atau juga “your chocolate” mungkin emang bukan yang paling manis. Tapi terus menemukan adalah “tusuk sate” yang paling bagus bisa jadi.  Banyak hal-hal yang bener-bener belum kita sadari. Bagi yang belum menemukan, tetap mencari, kawan! Your chocolate or your strawberry is out there!  



Rabu, 23 November 2011

Banyak - Sedikit


Yang perlu

Sedikit berbicara

Sedikit berpikir

Sedikit mengeluh

Banyak mendengarkan

Banyak merenung

Banyak peduli



Rina Nur Aufa Arifin


Luna : " Eh parah banget nih kita kuliah disini, ada venue Sea Games, tapi malah ga nonton! "

Aufa : " Iya nih...Tanding anggar kan ya? "

Semua : " Iya nih "

Aufa : " Lu tau ga apa yang sebenernya dibutuhin pas main anggar? "

Luna : " Apa? "

Aufa : " Kemenelan. Kan colek-colekan gitu tuh"

*kemudian hening* GA! *kemudian ketawa*


GET WELL SOON AUFAAAA! SEMOGA SAKITNYA CUKUP HARI INI! SALAM KECUP MUAH DARI DUNIA PERGALAUAN :*


by : Deretan-gabut-Hupem : Luna, Laksmi, Seput, Tasia, dan Rancha





On the grass






On the grass. With Communication UI 2011. My new family

The Cure



" The best cure for your pain of love is your family "


Selasa, 22 November 2011

Move On


    Ada suatu konsep yang beberapa tahun belakangan ini gue kenal. Move On. Ya move on. So far, gue sih mendefinisikan ini masih dalam lingkup pada umumnya, yaitu masalah cinta-cintaan. Dalam masalah ini jujur, ngaruh sih sama gue. Karena setelah gue coba mengevaluasi diri sendiri, berdasar pada sifat keras kepala gue, ternyata gue adalah orang yang susah move on. Meskipun mungkin banyak juga orang yang kenal gue sebagai seorang player, nyatanya bukan begitu. Gue cuma, bisa dibilang, punya banyak temen cowo. That's it. Kalo cowonya jadi suka sama gue ya mungkin dia hanya ingin coba buka peluang, dan bukan gue yang buka peluang. Tapi gue gamau muna,  kalaupun gue bilang, gue suka sama seorang cowo, pada nyatanya gue sebenernya masih "kekeuh" sama yang gue pertahanin sebelumnya.

    Anyway, singkat cerita, udah sekitar 2 tahun ini gue suka sama seorang cowo. Kalo ditanya "waw lama banget!" tenang ada yang lebih lama. Pacar pertama gue adalah hasil suka-sukaan selama 4-5 tahun. Itu terjadi pas...SD. But actually, it was an everlasting story in me and my friends life. Sekarang kondisinya beda. Saat mulai suka gue udah SMA. Bisa dibilang gue mulai dewasa. There's something real, we feel suppose to give more. Kalo ditanya "kenapa?" gue harap jangan pernah nanya lagi. Ini pertanyaan yang ga pernah bisa dijawab. Ga ada tipe cowo gue sama sekali. He has something and i give more.

     More. More itu yang salah sebenernya. Jelek dan singkatnya, karena rasa gue ini, sebenernya secara ga langsung kata orang-orang yang ngeliat, gue dimainin. Dibutuhkan saat hanya dibutuhkan. Sayang memang ga pamrih. Gue bener-bener gamau pamrih. Tapi kita harus tahu ketika kita harus pake otak juga.

    Jangan tanya susahnya kayak apa. Keluar dari "zona kebiasaan" itu ga pernah enak. Susah payah bertahan di zona yang baru. Kayak biasanya lu nafas dengan oksigen, sekarang harus pake karbon dioksida (nah loh?) . Tapi kalau itu ga terjadi, cerita juga ga akan pernah lanjut. Cowo yang gue suka berubah menjadi super-nyariin-gue. But i don't care. I've gotta move on. There's so much pain with his love. If the story end with our happy ending let it how it suppose to be. I can accept it. Maturer process be needed now.

    Saat fase itu terjadi, gue tanpa sengaja nemuin sesuatu yang bisa buat gue move on. Sekarang gue udah  bisa menerima keadaan yang lama sebagai sebuah proses pendewasaan. Susah emang terkadang. Tapi cerita hidup gue juga harus terus jalan dengan inspirasi yang bahkan bisa baru. Nulis puisi harus terus jalan agar hidup terus  terisi.

    Setelah gue mengalami fase yang gue sebut-sebut dengan move on itu ternyata gue mengalami beberapa kendala juga. Gue tidak mengenal baik tujuan gue.  Menyelesaikan masalah dan mendapatkan masalah baru. Gue mulai susah keluar dari zona yang "kita" bikin. Gue malah jadi seperti bergantung, padahal kita tidak tahu pasti ada di posisi mana dan menempatkan diri kita harus seperti apa. So, masalah yang ada malah jadi berlarut-larut tanpa kejelasan. Padahal relasi yang dibangun aja masih belum jelas.

    Gue coba move on. Bukan dari "dia" tapi dari hidup gue sendiri. Semua ini terjadi dalam waktu yang singkat memang. Tapi gue nemuin pelajaran baru. Bukan hanya "bisa atau tidak kita move on" dari hal yang selama ini yang membayangi kita. Tapi "kemana kita harus move on?"

    Ask where we gotta go. Then ask how we got there...


  For my greatest-galau-friends anywhere anywho. Tanya kemana, baru gimana. Maaf isinya curhat banget. Semoga bermanfaat buat semua :)



#2


Datang memberi rona baru
Yang memberi pipi sapuan merah muda
Segala puji dan harap mengkungkung semesta
Lalu kembali begitu
Pada batas anomali
Mungkin kita yang tak tahu ladang
Mungkin kita yang tak tahu diri
Mungkin kita yang tidak tahu rasa
Menjadi buta dengan nestapa
Tanpa pikirkan kita
Mana peduli

211111 / 08.01

#1


Matamu sayu memandang kaca
Bercermin tentang adanya kita
Salah besar
Nilainya hanya berkisar doremi
Rasanya kini kosong
Percik-percik roman itu kini berbau asa
Bukan picisan yang membuat lekukan bibirmu yang indah

Seperti tiada guna
Aku sudah terlanjur tegar
Ada tak ada tak ada beda
Sendiri sudah cukup

131111 / 00.48

Minggu, 13 November 2011

Me and Milo : The Story

Sebenernya ada beberapa tulisan yang udah ada di draft dan dikit lagi siap di post, cuma sms nya si Yanu bikin ganggu dan bikin gue gregetan bikin post ini hahaha. Btw, Yanu itu temen baru gue di Kuliah. Mahasiswa jurusan Kriminologi ini adalah makhluk berbulu-jelek-ajaib dari Ragunan. Bukan kebun binatangnya, tapi rumahnya di daerah Ragunan. Ya itu ga penting, slow bukan dia yang pengen gue bahas, ada bagiannya sendiri nanti, hmm mungkin -___-
Jadiiii, baru setahun ini ada the new part in my life. Namanya Milo. Milo ini adalah kamera Canon dslr 1000D gue (Digital Single Lens Reflex) . Kenapa namanya Milo? Ya ada lah alasan picisannya, tapi diluar itu nama Milo gue kira nama yang cocok dan lucu buat si kamera ini. Semoga nama Milo juga bikin gue jadi suka minum susu, amin. Milo dikasih nyokap bokap sebagai hadiah ulang tahun gue ke-17. Milo adalah hasil bujuk rayu gue sama nyokap dan kompor-komporan gue terhadap nyokap yang suka marah-marah liat hasil foto di hp atau kamera biasa ga sebagus yang diharapkan. Gue bilang "kalo pake dslr pasti hasilnya lebih bagus" HAHAHA

Awalnya suka foto-foto itu sebenernya udah dari gue SMP kelas 2 (2008-2009) sejak ortu beli kamera digital (camdig) merk Olympus. Hobi foto-foto ini gue salurin dengan masuk ekskul jurnalistik. Tapi kalo seneng liat kamera sih sebenernya udah dari kecil banget. Pake kamera yang jadul itu tuh. Cuma karna masih pake film gue jadi suka dimarahin gara-gara suka jetrak-jetrek sendiri dan bikin filmnya abis. Akhirnya kalo gue pegang kamera suka diambil deh filmnya. Lucu kalo inget. Sejak masuk SMA, gue jadi kenal yang namanya seksi dokumentasi di tingkat SMA itu lebih banyak pake dslr. Udah gitu, gue juga mulai kenal temen-temen yang mulai jadi fotografer amatiran alias punya kamera dslr di rumahnya. Gue jadi sering coba jeprat-jepret pake dslr temen-temen gue dan mulai melakukan propaganda buat dibeliin kamera sama ortu hehe. Dapetin Milo juga unik! Pas gue mau beli kebetulan di toko itu lagi ada promo. Kalo beli sambil bawa kamera bekas, apapun merk nya jenisnya dan kerusakannya kalo ada, dapet potongan harga 500rb. What a day! Kamera yang ditukerin akhirnya adalah kamera yang sering gue pake dari kecil itu yang masih pake film. Ya...mengganti untuk yang lebih baik kan ga ada salahnya :)

Karena alasan kemaslahatan umat bersama di rumah, jadilah gue menjadi fotografer keluarga sendiri. Lalu lanjut jadi satu diantara beberapa fotografer amatiran sekolah buat acara-acara sekolah. Kerjaan sampingan juga, jadi fotografer di acara ibu-ibu pengajian atau acara RT. Niat gue jelas melenceng dari yang tadinya buat photo shoot ala model (meskipun kameranya standar) menjadi...tukang foto keliling. Tapi gapapa, gue seneng banget bisa kayak gini. Gue dan Milo jadi bermanfaat buat semua.

Be witness for every single moment and capture it during your daily life is amazing. You would never know how people face the world. Whether it was candid or not, enjoy it!

Anniv gue sama Milo itu setiap tanggal 4 September. Karena banyak orang-orang di sekitar gue juga yang pake Canon 1000D jadi Milo gue buat punya icon tersendiri, yaitu Milo punya gantungan boneka! Boneka warna biru yang gue dapet dari kotak Hello Panda! Gue pengen banget sebenernya bawa Milo kemana pun gue pergi, bahkan beberapa kali aja gue tidur sambil meluk Milo hehe. Cuma saking sayangnya ini, gue memilih untuk naro Milo di tempat yang lebih aman, di rumah. Daripada ilang, daripada rusak. Bagi yang mau share pengalaman dengan gue dan Milo (alias minta fotoin) insyallah gue siap. Ya...meskipun jelas jauh banget dari kualitas bagus tapi gapapa kan namanya juga belajar hehe. See you soon with me and Milo!



PS : YANU! MILO ITU KAMERA BUKAN BURUNG HANTU. TERIMAKASIH

Starbucks

I'm at Starbucks Jagorawi rest area. It's raining outside. I order a frapuccino. A bit dissapointed actually, because i want a cappucino. Really quiet here. So comfortable...

Sabtu, 12 November 2011

Remember this?



...will you remember me the way I remember you. Will you be the same. Last time I saw you, you are the sweetest. Every moment with you is the sweetest one...
Tropicana Slim Advertisment

Let's be the best friend ever :)

Selasa, 08 November 2011

Bad November

Ada yang aneh sama bulan November 2 tahun ini. Setelah tahun lalu ada peristiwa 'virus Ina Mangunkusumo' (baca : pertemuan (bukan) pertama dengan (bukan) Ina Mangunkusumo) tahun ini gue bertemu the another of Ina Mangunkusumo versi collage. Apa yang terjadi bulan-bulan belakangan ini secara jujur bikin kepikiran banget. Dan di November inilah gue menyadari sesuatu, gue kayak keledai.

Padahal udah pernah kejadian, tapi tetep aja kejadian lagi, di bulan yang sama pula. November.

Ga ada yang salah sebenernya sama bulan, tanggal, tahun, menit, detik, apapun yang ada di dunia beserta kehidupannya. Yang salah itu diri kita, hmm gue. Gue yang terlalu terbuka, gue yang terlalu terlena, dan gue yang terlalu banyak berharap lebih.Banyak yang ga bisa gue terima di November ini. Terutama masalah, dia. Di November ini gue mengalami banyak hal dan mencari sekian puluh penyelesaiannya.

Banyak juga yang bilang gue banyak galau akhir-akhir ini, terserah. Kita ga akan pernah tau gimana rasanya nemuin seseorang yang bisa buat kita move on dari kehidupan yang sebelumnya. Lalu ketika orang itu pergi, kita bener-bener ga bisa ngebayangin perasaan yang bakal dirasain. Kita juga ga bisa berbuat apa-apa ketika kita bener-bener harus ngelepasin orang itu karna kita tahu dia ada di kehidupan kita karna kita...mengingatkannya pada orang lain, yang pernah ada di kehidupan dia. Bukan karna kita berharga, tapi karna kita adalah orang masa lalu yang bisa diraihnya saat ini. Kita juga sering ga bisa sadar dan ga bisa mengontrol kalau meskipun hal-hal diatas tadi terjadi, kitalah yang sebenarnya paling perhatian. Kitalah yang sebenarnya paling sayang.

Maaf November, aku belum banyak belajar...



"...Hello there. Hello to someone who always fill my day with starting it by a good morning text. Hello to someone who really cares about me for those 2,5months. How are you? If you ask the same question, i will answer No. So sorry, i know you hate that words. We always share everything together, at least for those 2,5months. You make my day so colorfull. But the important, you make me move on from where i stuck in. You always ask me to share everything, and i do. But then i realize, it's only me who opened. There's something wrong with us. If you still push me to tell the story, here it is. I feel something different with us. I don't know where it started but it annoys me so much. Oh, maybe, that's only a feeling? Of me? Is it wrong to say "we" ? "us" ? ...."

13.00

Baru terpikir, selama gue nge-post di blog kenapa gue belum ngasih tau ya asal usul blog ini? Hmmm. Yaaa kalo masalah punya blog, dengan kecanggihan zaman sekarang ini jadi ga jarang ya orang punya blog. Orang share macem-macem di blog mulai dari pengetahuan, tips-tips, sampai curhatannya sendiri. Gue pribadi punya blog karena gue suka cuap-cuap dan suka kebawa perasaan (nah kan?)

Awal nulis kayak orang-orang lain di diary gitu deh. Sempet pernah bikin cerpen dan (hampir) novel di buku tulis waktu zaman SD. Pas udah punya komputer lanjut deh bikin di word sekalian belajar ngetik hehe. Next, lanjut nulis di blog friendster! nah disini nih mulai agak challenging. Ada dua poin yang bikin challenging pas nulis di blog friendster. Pertama, untuk pertama kalinya tulisan gue di publish secara luas yang bisa siapa aja baca. Kedua, saat itu gue baru-baru kenalnya sama penulis blog terkenal Raditya Dika. Gue terinspirasi banget jujur sama dia karena sebenernya gue sama dia sama dodol nya di kehidupan sehari-hari HAHAHA makanya waktu di blog friendster cerita gue berkisar cerita lucu. Kalo kata syahrini, Alhamdulillah yah, banyak suka sama cerita gue dan jadi pada tau kalo gue suka nulis. Tapi kayak kata Syahrini juga, Sesuatu banget, orang-orang jadi pada tau kehidupan bodoh gue dan ke-alay-an gue dalam menulis (maklum zaman itu kelam...). Selanjutnya tulis menulis gue lanjutkan ke Note Facebook. Hmm ga kayak yang lain Note Facebook gue banyaknya berisi puisi-puisi gue. Dari situlah orang-orang pada tau kalo gue suka nulis puisi. Dan yang paling bikin seneng adalah ada beberapa karya gue yang dibacain mereka untuk tugas Baca Puisi mereka di pelajaran Bahasa Indonesia dan bahkan mereka inget sampe sekarang :") Alhamdulillah

Dari sekian banyak website blogging akhirnya gue memilih Blogspot (yeeeeah!) . Kenapa blogspot? Karena blogspot lah yang waktu itu, lupa gimana caranya, memperkenalkan sama gue kalo dia adalah website untuk nge-blog secara gamblang! Iya, dari nama jelas, blogspot, tempat untuk ngeblog. Pas dibuka juga lumayan jelas gimana caranya buat ngepost. Jadilah gue pake blogspot HOREEEE! Kalo yang ga bisa bedain gue bego atau terlalu kritis diharap maklum

Blog yang kalian baca sekarang ini juga sebenernya bukan yang pertama. Ini udah blog gue yang ke-tiga di blogspot. Blog pertama dan kedua saking lamanya ga pernah ada postingan gue sampe lupa passwordnya apa hehe. Naaaaah sekarang, kenapa blog ini gue namain Luna 1p.m : Karena selalu ada cerita setiap jam satu siang

Banyak yang bilang nama blog gue alay. Hmm iya juga sih kalo dipikir-pikir, bisa juga disebut begitu. Saat orang-orang seneng ngasih nama blognya yang lucu-lucu, pake bahasa inggris, atau nama lengkapnya gue malah namain blog gue "Luna satu siang". Ada beberapa alasan sebenernya, tapi poin pentingnya adalah karena gue suka angka SATU. Waktu itu, waktu punya rencana buat bikin blog lagi, gue berpikir "kok kayaknya hidup gue banyak berhubungan sama angka satu ya?" . Iya, gue lahir di tanggal 1 September 1993 pas jam 1 siang. Saat orang-orang ga seneng panas-panasan, coba lu tanya gue waktu kapan yang paling gue suka dalam sehari, jawabannya pasti jam 1 siang dan jam 3 sore. Tapi tetep gue lebih suka jam 1 siang, karena menurut gue itu adalah jam paling proporsional buat lu beraktivitas. Perut udah keisi, udah solat zuhur, udah istirahat sejenak sehabis kerja dari pagi, atau mungkin mulai tidur siang. Yang paling bikin gue suka sore itu...panasnya pas. Menginspirasi. Kalo sore hmm entah kenapa waktu suka berjalan lebih cepet, makin deketlah ke malem, kalo malem suka ga maksimal. Tapi ini cuma pendapat aja kok :D

Banyak cerita setiap jam satu siang. Hampir setiap jam satu siang orang mengalami space dimana dia merenung. About everything. Dari mulai apa aja yang udah dia kerjain, apa yang bisa bikin dia rehat, dan apa yang akan dia lakukan setelahnya. Jam satu siang bisa menjadi evaluasi sekaligus perancang dalam sehari secara cepat. Selama sela itu, banyak orang saling berbicara satu sama lain. Dan ada cerita yang dibagi disana. Saat makan siang, misalnya. Dua pihak yang terlibat, si pembeli dan penjual sama sama senang. Perut terisi, kantong penjual pun terisi. Ada senyum di jam satu siang. Menurut pengalaman dan pengetahuan dari seorang teman, panas jam 10 memang bikin hangat tapi ternyata bisa ngebakar kulit. Tapi panas jam satu siang? bikin keringat yang baik untuk tubuh.
Emang, ga semua cerita yang ada disini ditulis atau terinsiprasi pas jam satu siang. Orang bebas punya jam kesukaannya masing-masing, lagipula sebenernya Allah kan menciptakan waktu bagus semua :) cuma gue berharap tulisan disini bisa menginspirasi kalian para pembaca seperti gue sering dan pernah terinspirasi dengan jam satu siang

Oh iya, ada alasan lain sebenernya gue nulis, especially di blog. Seperti yang gue tulis daritadi diatas, gue suka cuap-cuap dan kebawa perasaannya sendiri. Jelas, bukan berarti gue pinter nulis HAHAHA. Gue suka nulis, puisi terutama. Tapi gue sering mengalami kesulitan untuk nulis dalam bentuk yang panjang. Gue sering lupa diri, entah yang tulisannya jadi bertele-tele atau kebosen duluan pas di tengah-tengah tulisan. Jadi dari blog lah gue berharap gue bisa terus belajar nulis and watch by your steps hehe. Maaf juga kalau blog ini ga berisi dan ga meaning. Gue percaya setiap hidup orang itu berharga dan unik, tapi mungkin gue ga bisa menjelaskan dan menjabarkannya lewat tulisan, jadi mungkin kalian bisa tanya sendiri juga sama gue hahaha. Untuk kritik atau komentar gue mohon banget untuk ada setiap post gue, tapi gue mohon juga dengan saran nya supaya gue ga jadi Ayu Tingting yang tersesat gara-gara dikasih alamat palsu (?)

Oke that's all from me. Thanks for your attention. Maaf kalo ga penting dan harusnya dari awal. Tapi lebih baik terlambat daripada terlambat banget. See ya!!!

come back again

Hey oo people! long time no see! maaf lama ga nge-blog lagi (atau malah pada seneng ya? hmm whatever) but i have so many story to share! Sorry if some stories above will have randoms time description, because i actually have arranged it long time ago but can write it now. Hope you will enjoy it ;)

Hmm by the way, i'm good :D