KOMUNITAS TARI FISIP “
RADHA SARISHA “
UNIVERSITAS INDONESIA
With
You, We Dance! Jargon miliki Komunitas Tari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Indonesia (KTF UI) ini selalu dapat membangkitkan semangat
berkreasi di bidang seni tari pada siapa saja yang membacanya. Bagaimana tidak,
kompetensi kelihaian dalam menari bukanlah hal yang utama untuk bergabung ke
dalamnya. Tetapi semangat untuk belajar dan mengekspresikan diri merupakan hal
yang KTF usung.
Dibentuk pertama kali di bulan
Juli 2008, dengan pendiri awal Anneke Puspa Calliandra atau yang biasa disapa
ka Neke, KTF hadir sebagai wadah penyalur bakat dan pelestarian budaya,
khususnya pada seni tari, musik, dan seni pertunjukan, bagi para mahasiswa
FISIP UI, baik dari jalur S1 maupun ekstensi.
Komunitas yang diberi nama Radha
Sarisha ini sendiri terbagi kedalam tiga jenis kegiatan utama yaitu seni tari
tradisional, seni musik tradisional, dan yang sedang gencar diaktifkan kembali
adalah seni tari modern (modern dance).
Keberagaman komunitas ini diwujudkan sebagai bentuk kontribusi nyata KTF dalam
menampilkan suatu pertunjukan seni yang lengkap dari segi tari dan permainan
alat musiknya serta tarian dari berbagai segmen waktu yaitu tradisional dan
modern.
Komunitas ini juga membuka lebar
kesempatan bagi para anggotanya untuk mempelajari ketiga kegiatan tersebut
tanpa terkecuali. Tidak heran, setiap anggota KTF hadir sebagai seorang seniman
yang memiliki banyak kompetensi dalam seni pertunjukan. Seorang penari
tradisional di KTF, juga memungkinkan dapat menari tari modern dan mengenal
alat musik pengiring tariannya. KTF menekankan kesempatan ini pada dua kunci
utama, yaitu displin dan dapat membagi waktu.
Dengan pelatih Jamilah Siregar
atau yang biasa dipanggil Ka Mila, kegiatan latihan tari tradisional
berlangsung setiap hari Jumat jam 11.00 hingga jam 13.00 untuk anggota
perempuan dan jam 14.00 hingga jam 15.30 untuk anggota laki – laki. Sedangkan
untuk latihan tari modern dilakukan setiap Rabu atau Kamis malam, yaitu sekitar
pukul 19.00 hingga 20.00. Untuk kegiatan musik tradisional, sejauh ini selalu
dilakukan terlebih jika ada acara – acara tertentu yang akan diikuti KTF.
Menggunakan ruangan – ruangan
berkapasitas besar di kampus FISIP seperti Auditorium Gedung M atau ruangan
F202, dipilih komunitas yang saat ini beranggotakan sekitar 80 orang, untuk
menjadi ruangan tempat berlatih menari. Pemilihan ruangan ditentukan
berdasarkan jenis tarian yang akan dilatihkan (apakah membutuhkan banyak
berpindah tempat atau tidak), jumlah penari yang akan berlatih, dan
ketersediaan ruangan di FISIP sendiri sehubungan dengan acara internal yang
FISIP sendiri miliki sewaktu-waktu. Untuk latihan musik tradisional sendiri,
KTF lakukan di ruangan kesekretariatannya di Gedung F ruang 303, Kampus FISIP
UI.
Selain sebagai tempat untuk
berlatih alat musik, di tempat ini pula lah tempat inventaris KTF disimpan. Inventarisasi
budaya seperti seperangkat set gamelan dan kostum tari milik KTF, ditata dan
dirawat dengan baik disini. Dengan ruangan yang terbilang cukup besar pula,
tempat ini juga beberapa kali digunakan sebagai tempat latihan KTF bagi
pertunjukan - pertunjukan tertentu yang mengharuskan perpaduan kegiatan antara
musik tradisional dan tariannya.
Pertunjukan – pertunjukan ini
bersifat internal maupun eksternal. Artinya, bagi acara internal, KTF sering diminta tampil dalam
kegiatan – kegiatan di FISIP UI sendiri baik acara Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) FISIP ataupun acara himpunan mahasiswa per jurusan di FISIP. Sedangkan
untuk acara eksternal, KTF Radha Sarisha sering diminta menjadi salahsatu
pengisi acara di sebuah event – event ternama dan mengikuti perlombaan
tari, yang nanti hasilnya digunakan bagi perkembangan KTF sendiri.
Sebagai contoh, dalam dua tahun
belakangan, BEM FISIP UI membuat sebuah acara bernama Gelar Apresiasi Tari
(Gelas Tari). Sebuah acara dari departemen seni budaya BEM FISIP UI yang
difokuskan pada seni pertunjukan tari. Dalam kegiatan internal ini, KTF menjadi
tutor sebaya pada teman – teman FISIP yang bukan anggota, dalam “ Latihan
Sehari Bersama KTF ” selama 3 hari yang masing-masing diisi oleh tari
tradisional, tari modern (hip – hop dance)
dan tari k-Pop. Di akhir acara, yang
berlangsung di Teater Kolam FISIP UI, bersama para penari dari luar FISIP dan
perwakilan himpunan mahasiswa, KTF menghadirkan berbagai jenis tarian seperti
tarian tradisional lengkap dengan diiringi musik gamelan dari KTF sendiri
pula, hip-hop dance, k-pop dance, dan modern dance. Acara – acara
internal seperti ini juga digunakan KTF sebagai sarana awal bagi anggota baru
KTF untuk menari di depan umum, agar nantinya para penari tersebut sudah
terbiasa saat tampil di acara - acara
eksternal.
Contoh lain di lingkup
eksternal, KTF selalu mengikuti perlombaan seni di tingkat Universitas
Indonesia atau yang biasa dikenal dengan UI Festival (di tahun 2012 berganti
nama menjadi UI Art War) untuk mewakili FISIP di lomba tari. Setelah di tahun
2011 menjadi juara 6, di tahun 2012 ini akhirnya KTF atas nama FISIP meraih
juara 1 dalam perlombaan tersebut. Selain di kampus sendiri, KTF sendiri juga
sering menjadi pengisi acara di acara – acara grand launching ataupun penari
dalam upacara adat sebuah acara. Dan prestasi KTF paling puncak berada dalam
Misi Budaya ke Eropa yang mereka jalani dalam 2 tahun belakangan ini.
Prestasi – prestasi ini tentu
tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Shinta Dewi, atau yang biasa dipanggil
Ka Tata, seorang mahasiswa FISIP angkatan 2009 memimpin langkah – langkah
pencapaian prestasi KTF Radha Sarisha di tahun 2012 ini. Tidak hanya sendiri,
ka Tata juga dibantu teman – teman anggota lainnya dalam struktur organisasi
KTF. Orang-orang tersebut diantaranya : Tyas Wardhani ( Manajer) ; Firly
Amalia, Rizki Amelia, dan Ayip Lufti (Seksi Tari) ; Risya Primanda (Sie Musik)
; Merija Lovita Kintamani dan Agung Prabowo (Seksi Kostum) ; Tarawina
Raiyanasari (Seksi HPD) ; Sisil Riliantya (Seksi Operasional) ; Cessa Putri dan
Genelli Eka Putri (Bendahara).
Misi Budaya
Misi budaya merupakan sebuah kegiatan yang diikuti
KTF UI dua tahun belakangan ini. Melalui misi budaya KTF, memperkenalkan
keindahan budaya Indonesia melalui seni tari dan musik tradisional Indonesia di
mata dunia.
Di tahun 2012 ini, KTF UI Radha Sarisha kembali
mendapat kesempatan untuk mengikuti program misi budaya “Du Sud Festivals
Summer 2012 French – Spain – Belgium “, yang didukung oleh International
Organization of Folk Art (IOV) Indonesia. Kesempatan ini merupakan kesempatan
kedua setelah KTF Radha Sarisha juga dipercaya untuk mengikuti program misi
budaya “Du Sud Festivals Summer 2011 France – Spain” di tahun sebelumnya.
Seperti namanya, di tahun 2012 ini festival
kebudayaan tersebut berlangsung di negara Prancis, Spanyol, dan Belgia. Festival
yang dimulai sejak tanggal 9 Agustus 2012 – 15 September 2012 ini diselenggaran
di kota Castres, La Fage Saint Julien, Vic, Namur, Haguenau, dan Vila Real.
Bersama 33 orang anggotanya dan dibawah koreografer
ka Mila, KTF menampilkan 12 tarian dan musik tradisional yang diantaranya
adalah :
·
Kembeng Malate (Madura, Jawa Timur)
·
Kancet Gantar (Dayak, Kalimantan Timur)
·
Renggong Manis (Betawi, DKI Jakarta)
·
Rondang Bulan (Mandailing, Sumatera Utara)
·
Gaba-Gaba (Maluku)
·
Marsitamitami (Toba, Sumatera Utara)
·
Seudati & Saman (Nanggroe Aceh
Darussalam)
·
Mpok Ngigel (Betawi, DKI Jakarta)
·
Tifa (Nusa Tenggara Timur)
·
Lenggang Nyai (Betawi, DKI Jakarta)
·
Selayang Pandang (Melayu Deli, Sumatera
Utara)
·
Saman (Nangroe Aceh Darrusalam)
Selain beberapa tarian tradisional, KTF
UI juga menampilkan dan menyanyikan musik daerah yang beragam, mulai dari seni
Betawi yaitu Ondel-Ondel, Nusa Tenggara Timur yaitu Tutu Koda, Melayu yaitu
Selayang Pandang, hingga musik perkusi yang dimainkan dengan alat musik
tradisional khas Indonesia seperti dol, tifa, hajir, jimbe, dan rebana.
Ketua Kontingen Misi Budaya KTF 2012, Anissa Pramudita,
menyatakan kebahagiannya dapat memperlihatkan keindahan dan keberagaman
kebudayaan yang Indonesia miliki di festival bergengsi tersebut.
“Kami semakin mencintai budaya Indonesia karena kami
sangat diapresiasi di festival tersebut. Mereka berkali-kali meminta kami
menampilkan tari Saman, Betawi dan tarian lainnya, dan kami seringkali menjadi
penampil penutup di berbagai festival. Kami mendapat kesempatan juga untuk mengenal
kebudayaan negara lain, berteman dengan orang dari banyak negara, seperti
Mexico, Guam, Chili, Kenya, dan lain-lain,” jelas Anissa.
Ketua KTF Radha Sarisha 2012, Shinta Dewi, yang juga
turut berpartisipasi dalam perjalanan misi budaya ini menuturkan segenap
harapannya akan keberhasilan penampilan mereka “ Semoga bisa berjalan sukses, mendapat
dukungan dari UI dan FISIP, berjalan lancar hingga kembali ke Indonesia.”
Sebelum keberangkatan tim misi budaya ke Eropa di
tahun 2012, KTF juga mengadakan acara Gelar Pamit KTF UI Radha Sarisha yang bertema “Mataya Mirsa Buana” atau yang
berarti menari melihat dunia. Acara pagelaran tari pelepasan ini diadakan pada
tanggal 19 Juli 2012, pukul 19.00 WIB, bertempat di Graha Bhakti Budaya, Taman
Ismail Marzuki (TIM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar