Senin, 17 Desember 2012

KTF UI " RADHA SARISHA "



KOMUNITAS TARI FISIP “ RADHA SARISHA “
UNIVERSITAS INDONESIA

                With You, We Dance! Jargon miliki Komunitas Tari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (KTF UI) ini selalu dapat membangkitkan semangat berkreasi di bidang seni tari pada siapa saja yang membacanya. Bagaimana tidak, kompetensi kelihaian dalam menari bukanlah hal yang utama untuk bergabung ke dalamnya. Tetapi semangat untuk belajar dan mengekspresikan diri merupakan hal yang KTF usung.
                Dibentuk pertama kali di bulan Juli 2008, dengan pendiri awal Anneke Puspa Calliandra atau yang biasa disapa ka Neke, KTF hadir sebagai wadah penyalur bakat dan pelestarian budaya, khususnya pada seni tari, musik, dan seni pertunjukan, bagi para mahasiswa FISIP UI, baik dari jalur S1 maupun ekstensi.
                Komunitas yang diberi nama Radha Sarisha ini sendiri terbagi kedalam tiga jenis kegiatan utama yaitu seni tari tradisional, seni musik tradisional, dan yang sedang gencar diaktifkan kembali adalah seni tari modern (modern dance). Keberagaman komunitas ini diwujudkan sebagai bentuk kontribusi nyata KTF dalam menampilkan suatu pertunjukan seni yang lengkap dari segi tari dan permainan alat musiknya serta tarian dari berbagai segmen waktu yaitu tradisional dan modern.
                Komunitas ini juga membuka lebar kesempatan bagi para anggotanya untuk mempelajari ketiga kegiatan tersebut tanpa terkecuali. Tidak heran, setiap anggota KTF hadir sebagai seorang seniman yang memiliki banyak kompetensi dalam seni pertunjukan. Seorang penari tradisional di KTF, juga memungkinkan dapat menari tari modern dan mengenal alat musik pengiring tariannya. KTF menekankan kesempatan ini pada dua kunci utama, yaitu displin dan dapat membagi waktu.
                Dengan pelatih Jamilah Siregar atau yang biasa dipanggil Ka Mila, kegiatan latihan tari tradisional berlangsung setiap hari Jumat jam 11.00 hingga jam 13.00 untuk anggota perempuan dan jam 14.00 hingga jam 15.30 untuk anggota laki – laki. Sedangkan untuk latihan tari modern dilakukan setiap Rabu atau Kamis malam, yaitu sekitar pukul 19.00 hingga 20.00. Untuk kegiatan musik tradisional, sejauh ini selalu dilakukan terlebih jika ada acara – acara tertentu yang akan diikuti KTF.
                Menggunakan ruangan – ruangan berkapasitas besar di kampus FISIP seperti Auditorium Gedung M atau ruangan F202, dipilih komunitas yang saat ini beranggotakan sekitar 80 orang, untuk menjadi ruangan tempat berlatih menari. Pemilihan ruangan ditentukan berdasarkan jenis tarian yang akan dilatihkan (apakah membutuhkan banyak berpindah tempat atau tidak), jumlah penari yang akan berlatih, dan ketersediaan ruangan di FISIP sendiri sehubungan dengan acara internal yang FISIP sendiri miliki sewaktu-waktu. Untuk latihan musik tradisional sendiri, KTF lakukan di ruangan kesekretariatannya di Gedung F ruang 303, Kampus FISIP UI.
                Selain sebagai tempat untuk berlatih alat musik, di tempat ini pula lah tempat inventaris KTF disimpan. Inventarisasi budaya seperti seperangkat set gamelan dan kostum tari milik KTF, ditata dan dirawat dengan baik disini. Dengan ruangan yang terbilang cukup besar pula, tempat ini juga beberapa kali digunakan sebagai tempat latihan KTF bagi pertunjukan - pertunjukan tertentu yang mengharuskan perpaduan kegiatan antara musik tradisional dan tariannya.
                Pertunjukan – pertunjukan ini bersifat internal maupun eksternal. Artinya, bagi acara  internal, KTF sering diminta tampil dalam kegiatan – kegiatan di FISIP UI sendiri baik acara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP ataupun acara himpunan mahasiswa per jurusan di FISIP. Sedangkan untuk acara eksternal, KTF Radha Sarisha sering diminta menjadi salahsatu pengisi acara di sebuah event event ternama dan mengikuti perlombaan tari, yang nanti hasilnya digunakan bagi perkembangan KTF sendiri.
                Sebagai contoh, dalam dua tahun belakangan, BEM FISIP UI membuat sebuah acara bernama Gelar Apresiasi Tari (Gelas Tari). Sebuah acara dari departemen seni budaya BEM FISIP UI yang difokuskan pada seni pertunjukan tari. Dalam kegiatan internal ini, KTF menjadi tutor sebaya pada teman – teman FISIP yang bukan anggota, dalam “ Latihan Sehari Bersama KTF ” selama 3 hari yang masing-masing diisi oleh tari tradisional, tari modern (hip – hop dance) dan tari k-Pop. Di akhir acara, yang berlangsung di Teater Kolam FISIP UI, bersama para penari dari luar FISIP dan perwakilan himpunan mahasiswa, KTF menghadirkan berbagai jenis tarian seperti tarian tradisional lengkap dengan diiringi musik gamelan dari KTF sendiri pula,  hip-hop dance, k-pop dance, dan modern dance. Acara – acara internal seperti ini juga digunakan KTF sebagai sarana awal bagi anggota baru KTF untuk menari di depan umum, agar nantinya para penari tersebut sudah terbiasa saat tampil di acara -  acara eksternal.
                Contoh lain di lingkup eksternal, KTF selalu mengikuti perlombaan seni di tingkat Universitas Indonesia atau yang biasa dikenal dengan UI Festival (di tahun 2012 berganti nama menjadi UI Art War) untuk mewakili FISIP di lomba tari. Setelah di tahun 2011 menjadi juara 6, di tahun 2012 ini akhirnya KTF atas nama FISIP meraih juara 1 dalam perlombaan tersebut. Selain di kampus sendiri, KTF sendiri juga sering menjadi pengisi acara di acara – acara grand launching ataupun penari dalam upacara adat sebuah acara. Dan prestasi KTF paling puncak berada dalam Misi Budaya ke Eropa yang mereka jalani dalam 2 tahun belakangan ini.
                Prestasi – prestasi ini tentu tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Shinta Dewi, atau yang biasa dipanggil Ka Tata, seorang mahasiswa FISIP angkatan 2009 memimpin langkah – langkah pencapaian prestasi KTF Radha Sarisha di tahun 2012 ini. Tidak hanya sendiri, ka Tata juga dibantu teman – teman anggota lainnya dalam struktur organisasi KTF. Orang-orang tersebut diantaranya : Tyas Wardhani ( Manajer) ; Firly Amalia, Rizki Amelia, dan Ayip Lufti (Seksi Tari) ; Risya Primanda (Sie Musik) ; Merija Lovita Kintamani dan Agung Prabowo (Seksi Kostum) ; Tarawina Raiyanasari (Seksi HPD) ; Sisil Riliantya (Seksi Operasional) ; Cessa Putri dan Genelli Eka Putri (Bendahara).

Misi Budaya
                Misi budaya merupakan sebuah kegiatan yang diikuti KTF UI dua tahun belakangan ini. Melalui misi budaya KTF, memperkenalkan keindahan budaya Indonesia melalui seni tari dan musik tradisional Indonesia di mata dunia.
                Di tahun 2012 ini, KTF UI Radha Sarisha kembali mendapat kesempatan untuk mengikuti program misi budaya “Du Sud Festivals Summer 2012 French – Spain – Belgium “, yang didukung oleh International Organization of Folk Art (IOV) Indonesia. Kesempatan ini merupakan kesempatan kedua setelah KTF Radha Sarisha juga dipercaya untuk mengikuti program misi budaya “Du Sud Festivals Summer 2011 France – Spain”  di tahun sebelumnya.
                Seperti namanya, di tahun 2012 ini festival kebudayaan tersebut berlangsung di negara Prancis, Spanyol, dan Belgia. Festival yang dimulai sejak tanggal 9 Agustus 2012 – 15 September 2012 ini diselenggaran di kota Castres, La Fage Saint Julien, Vic, Namur, Haguenau, dan Vila Real.
                Bersama 33 orang anggotanya dan dibawah koreografer ka Mila, KTF menampilkan 12 tarian dan musik tradisional yang diantaranya adalah :
·         Kembeng Malate (Madura, Jawa Timur)
·         Kancet Gantar (Dayak, Kalimantan Timur)
·         Renggong Manis (Betawi, DKI Jakarta)
·         Rondang Bulan (Mandailing, Sumatera Utara)
·         Gaba-Gaba (Maluku)
·         Marsitamitami (Toba, Sumatera Utara)
·         Seudati & Saman (Nanggroe Aceh Darussalam)
·         Mpok Ngigel (Betawi, DKI Jakarta)
·         Tifa (Nusa Tenggara Timur)
·         Lenggang Nyai (Betawi, DKI Jakarta)
·         Selayang Pandang (Melayu Deli, Sumatera Utara)
·         Saman (Nangroe Aceh Darrusalam)

        Selain beberapa tarian tradisional, KTF UI juga menampilkan dan menyanyikan musik daerah yang beragam, mulai dari seni Betawi yaitu Ondel-Ondel, Nusa Tenggara Timur yaitu Tutu Koda, Melayu yaitu Selayang Pandang, hingga musik perkusi yang dimainkan dengan alat musik tradisional khas Indonesia seperti dol, tifa, hajir, jimbe, dan rebana.
                Ketua Kontingen Misi Budaya KTF 2012, Anissa Pramudita, menyatakan kebahagiannya dapat memperlihatkan keindahan dan keberagaman kebudayaan yang Indonesia miliki di festival bergengsi tersebut.
                “Kami semakin mencintai budaya Indonesia karena kami sangat diapresiasi di festival tersebut. Mereka berkali-kali meminta kami menampilkan tari Saman, Betawi dan tarian lainnya, dan kami seringkali menjadi penampil penutup di berbagai festival. Kami mendapat kesempatan juga untuk mengenal kebudayaan negara lain, berteman dengan orang dari banyak negara, seperti Mexico, Guam, Chili, Kenya, dan lain-lain,” jelas Anissa.  
                Ketua KTF Radha Sarisha 2012, Shinta Dewi, yang juga turut berpartisipasi dalam perjalanan misi budaya ini menuturkan segenap harapannya akan keberhasilan penampilan mereka  “ Semoga bisa berjalan sukses, mendapat dukungan dari UI dan FISIP, berjalan lancar hingga kembali ke Indonesia.”
                Sebelum keberangkatan tim misi budaya ke Eropa di tahun 2012, KTF juga mengadakan acara Gelar Pamit KTF UI Radha Sarisha  yang bertema “Mataya Mirsa Buana” atau yang berarti menari melihat dunia. Acara pagelaran tari pelepasan ini diadakan pada tanggal 19 Juli 2012, pukul 19.00 WIB, bertempat di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar